MA MAFATIHUL HUDA Jl. Diponegoro No.01 Madiredo Pujon Malang

Minggu, 09 April 2023

Perawatan Jenazah (Tajhizul Janazah)

 

Pada hari Jum'at 7 April 2023

MA Mafatihul Huda melaksanakan praktek perawatan jenazah, untuk mengisi kegiatan pada bulan Ramadhan. adapun pemateri mendatangkan langsung dara petugas dari kaur kesra Desa Madiredo yaitu, Bapak Rohmat, S.Ag. berikut adalah pemaparan untuk proses perawatan jenazah.

Perawatan Jenazah (Tajhizul Janazah)

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗفَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُالدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya. (Q.S Ali Imran: 185)

Kewajiban Terhadap Jenazah

1.       Memandikan

2.       Mengkafani

3.       Menshalati

4.       Menguburkan

Tindakan yang harus dilaksanakan, saat kematian sudah terjadi :

Ø  Segera mengatupkan atau memejamkan matanya;

Ø  Melenturkan persendiannya agar tidak menjadi kaku dan keras;

Ø  Menanggalkan pakaian dan perhiasannya dan diganti dengan pakaian yang menutupi dan melindungi seluruh tubuhnya;

Ø  Membetulkan letak anggota tubuhnya serta membujurkannya ke arah kiblat;

Ø  Menyegerakan seluruh proses pengurusan jenazah;

Ø  Membayarkan utang

Memandikan Jenazah

Syarat orang yang memandikan jenazah:

v  Muslim, berakal, dan baligh;

v  Berniat memandikan jenazah;

v  Terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum memandikan mayat, serta dapat menjaga aib jenazah;

Jenis kelamin sama, jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, jenazah perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahramnya

Hal-hal yang perlu dipersiapkan,   antara lain:

  1. Tempat mandi;
  2. Air bersih,
  3. Sidr (bidara) / sabun mandi,  shampo
  4. Sarung tangan;
  5. Air kapur barus.

Tata Cara Memandikan Jenazah

  1. Jenazah dibaringkan di balai atau tempat lain yang memiliki standar, hindari terkena hujan, sinar matahari dan tertutup (tidak terlihat kecuali oleh orang yang memandikan dan mahramnya).
  2. Diperintahkan menutupi mayit dengan pakaian yang melindungi seluruh tubuhnya agar auratnya tidak terlihat.
  3. Pihak yang memandikan memakai sarung tangan, air yang digunakan untuk memandikan mayit adalah air suci,
  4. Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan dan kaki serta rambutnya.
  5. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah, khususnya di bagian perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan bersamaan dengan itu angkatlah sedikit bagian kepala dan badan, sehingga kotoran yang ada di dalamnya dapat keluar.
  6. Mewudhukan jenazah, sebagaimana wudhu akan shalat setelah semuanya bersih.

Niat Wudhu:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِهٰذَا الْمَيِّتِ / لِهٰذِهِ الْمَيِّتَةِ  سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالٰى

Niat Memandikan:

  1. Menyiram air ke seluruh badan secara merata dari kepala sampai ke kaki (disunatkan tiga kali atau lebih), dengan mendahulukan anggota badan sebelah kanan lalu bagian sebelah kiri.
  2. Terakhir disirami dengan larutan kapur barus dan harum-haruman.

 

Mengkafani Jenazah

Gambar. praktek MA Mafatihul Huda
gambar  siswa MA Mafatihul Huda  

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:

  1. Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh jenazah.
  2. Kain kafan hendaknya berwarna putih.
  3. Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya 3 (tiga) lapis, sedangkan bagi jenazah perempuan 5 (lima) lapis;
  4. Kain kafan diperoleh dengan cara halal, yakni dari harta peninggalan jenazah, ahli waris, atau diambil dari baitul mal (jika tersedia), atau dibebankan kepada orang Islamyang mampu.
  5. Kain kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu
    murah)

Tata Cara Mengkafani Jenazah

  1. Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus;
  2. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian;
  3. Tutuplah dengan kapas, lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) dan anggota sujud;
  4. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri.
  5. Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri.
  6. Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar dengan cara yang lembut.
  7. Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan 3 (tiga) atau 5 (lima) ikatan.

 

0 komentar:

Posting Komentar