MA MAFATIHUL HUDA Jl. Diponegoro No.01 Madiredo Pujon Malang

EKTRA BATIK MA

Hasil Menbatik Siswa MA Mafatihul Huda Bersama Siswa SMP Negeri 01 Pujon

GEDUNG MA MAFATIHUL HUDA

terlihat dari arah sebelah Timur

PASUKAN PASKIBRA

Kegiatan Karnaval 17 Agustus Desa Madiredo Pujon Malang

PRAKTIKUM LAP IPA

Cara Menggunakan Alat Mikroskop beserta Fungsinya

OUT BON GURU DAN SISWA

Rafting di Coban Rondo Pujon Malang

Rabu, 29 Maret 2023

sering kantuk waktu puasa

 

Kenapa Saat Puasa Lebih Mudah Mengantuk? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kamis, 30 Maret 2023, 09:03 WIB

Penulis : tim Mafda News

 

 Ilustrasi seorang yang mudah ngantuk ketika puasa. (, Pexels)

 

Madiredo (mafda news) – Rasa mengantuk ketika puasa merupakan sesuatu hal yang wajah, penyebabnya karena perubahan jam biologis pada tubuh. Tips mudah untuk menghilangkan ngantuk kala puasa adalah dengan menciptakan suasana ideal waktu tidur seperti menghindari cahaya dari ponsel sebelum tidur.

Memang benar, mengantuk ketika puasa menjadi sesuatu yang sering dialami. Dari rasa kantuk itu yang membuat kita mudah lemas dan kurang bersemangat beraktivitas di siang hari. Selain itu, rasa kantuk tentu saja membuat kita kesulitan dalam berkonsentrasi dan menyelesaikan masalah.

Berikut ulasan mengenai penyebab dan beberapa waktu yang cukup rentan terjadi rasa ngantuk tersebut di saat menjalani puasa.

Penyebab

Secara umum, mengantuk ketika puasa disebabkan oleh perubahan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh sehingga memunculkan efek jet lag.

Penyebab dari perubahan jam biologis tubuh adalah pola makan dan aktivitas ketika bulan Ramadan yang berbeda dari hari-hari biasanya.

Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Ramadan, umat Islam besar kemungkinan menunda jam tidur supaya punya banyak waktu lebih untuk makan, minum, olahraga, bahkan beraktivitas di malam hari.

Maka dari itu, waktu tidur mereka menjadi berkurang karena harus harus bangun di seperempat malam menjelang subuh, untuk sahur.

Ini menjadi salah satu dampak dari penyebab seseorang mengantuk ketika puasa di siang hari. Bukan hanya pola tidur, ternyata pola makan dapat mempengaruhi tidur.

Alasannya karena terjadi peningkatan hormon kortisol dan insulin dari pertambahan kalori dan perubahan pola makan di malam hari.

Peningkatan hormon kortisol berpengaruh pada nafsu makan. Maka dari itu, memilih makanan tidak sehat untuk tubuh akan bergantung pada kualitas tidur.

Disamping itu, makan berlebih sebelum tidur tentu dapat meningkatkan asam lambung ke esofagus dan mengganggu tidur dan memicu mengantuk saat puasa di siang hari.

Waktu rentan

Dampak dari pengurangan jam tidur sebanyak 40 menit menjadi penyebab orang puasa mengantuk di siang hari. Rasa mengantuk biasanya muncul pada jam 14.00 sampai 17.00. bahkan ada yang mulai pagi sudah mengantuk

Pasalnya, rasa kantuk yang muncul pada jam itu karena karena kadar gula yang mulai menurun. Alasan lainnya, karena tidak ada asupan makanan dan kafein ketika pagi dan siang hari sehingga rasa kantuk semakin meningkat pada sebagian besar orang yang puasa. 

Cara menghilangkan ngantuk saat puasa

 Mengantuk saat berpuasa bisa mengganggu aktivitas harian kita dan mengurangi konsentrasi di siang hari. Beberapa cara menghilangkan ngantuk saat puasa atau menekan rasa kantuk yang dapat dipraktikkan antara lain:

1.    1.  Tidur siang sejenak 

       Meluangkan waktu untuk tidur siang sejenak bisa membantu menghilangkan rasa kantuk. Namun, tidak disarankan untuk tidur terlalu lama atau maksimal 30 menit. Sebab, tidur siang lebih dari itu malah bisa membuat tubuh menjadi terasa lemas. Agar tidak mengganggu jam biologis tubuh, Dien menganjurkan tidur siang selama 10-25 menit saja.

2.     Buat jadwal tidur malam Salah satu cara menghilangkan ngantuk saat puasa adalah menjaga durasi tidur di malam hari. Sebab, cukup tidur di malam hari menurut Dien bisa membantu mengurangi perasaan memiliki "utang tidur" pada siang hari, sehingga kita tetap terjaga.

3.    2.  Bergerak

Hindari terlalu banyak duduk atau diam di satu tempat pada siang hari, termasuk ketika bekerja atau belajar. Sebab, kebiasaan itu malah bisa menyebabkan kantuk. Sebagai cara menghilangkan ngantuk saat puasa, Dien menganjurkan untuk menggerakkan badan atau berjalan ringan saat rasa kantuk tiba. Selain itu, ngantuk pada siang hari juga bisa disebabkan kekurangan pasokan oksigen.

4.     3. Tidak terpaku menatap layar

       Terus-menerus menatap layar dapat memicu rasa lelah dan kantuk. Untuk itu, dianjurkan untuk mengganti pemandangan, terutama ketika kantuk menyerang. Alihkan pemandangan dari layar setidaknya selama 20 detik dan ulangi setiap dua menit untuk membuat mata menjadi riles dan lebih segar.

5.   4.. Mencari sinar matahari

 Kurangnya pencahayaan yang diterima mata juga bisa menyebabkan kantuk. Pada kondisi pencahayaan redup, mata menangkap sinyal untuk beristirahat, sehingga kita menjadi mengantuk. Jadi, disarankan untuk keluar mencari sinar matahari langsung atau menyalakan lampu saat berada di dalam ruangan.

6.     5. Mencuci muka  


jika benar-benar merasa mengantuk, kita bisa pergi ke kamar mandi dan mencuci muka dengan air dingin. Metode ini terbukti dapat membantu mengurangi rasa kantuk ketika bekerja. Air dingin juga bisa membantu kita untuk lebih rileks dan segar sehingga bisa lebih mudah kembali konsentrasi untuk bekerja.

7.     6.  Berada di tempat sejuk

Jika seseorang mengalami dehidrasi, dia akan merasa lebih mengantuk dan kelelahan. Untuk mengatasinya, usahakan berada di tempat yang sejuk selama berpuasa. Jika berada di dalam ruangan, kita bisa menggunakan kipas angin atau pendingin ruangan, terutama jika tinggal di tempat dengan cuaca panas atau di atas 38 derajat Celcius.

8.      7.  Menjaga pola makan

Makanan yang kita asup juga memengaruhi timbulnya rasa kantuk pada siang hari saat berpuasa. Misalnya, kurang minum air putih sejak waktu berbuka dan sahur bisa menyebabkan dehidrasi, yang pada akhirnya memengaruhi kerja otak dan membuatnya merasa lelah. Kurang minum air putih juga meningkatkan dorongan untuk tidur, sehingga orang akan selalu merasa mengantuk.

Selain itu, seperti dikutip Kompas.com, (03/05/2021), pastikan mengonsumsi campuran karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta buah-buahan dan sayuran. Hindari makanan tinggi garam atau digoreng. Lebih baik mengonsumsi makanan padat nutrisi, seperti roti gandum, nasi merah, telur, alpukat, keju, atau pisang.